Awalnya Norman pikir, jogednya pelepas penat. Ia mungkin tak menyangka, Indonesia suka itu. Lalu untuk beberapa waktu kemudian, ia pun tak sekedar berjaga, namun selalu terjaga. Untuk tidur pun, ia susah. Kata Halimah Martinus, ibu Norman Kamaru.
Bukan Sharukh Khan yang bikin Norman terkenal. Chiyya-Chayyia, lagu hindi itu bahkan tak pernah kita dengar sebelumnya. Namun You Tube membuatnya melambung. Orang Indonesia kadung suka lagaknya.
Sualudin meski tak mendunia, namun kocaknya bikin lagu Udin Sedunia jadi ramai dinyanyikan. Lirik sederhana itu, gampang diingat dan terasa dekat. Ia menyadarkan kita, Udin ternyata nama yang sering disematkan, selain Budi.
Keong Racun, semula dianggap kampungan. Lagu itu terdengar marak di kuping penyuka dangdut jauh-jauh hari. Tak berhenti disitu, Duo dari Bandung, Sinta dan Jojo lenggak lenggok di You Tube, Keong Racun seolah melintas batas musik. Musik dan Jogged itu menghipnotis masyarakat kita.
Bukan Sharukh Khan yang bikin Norman terkenal. Chiyya-Chayyia, lagu hindi itu bahkan tak pernah kita dengar sebelumnya. Namun You Tube membuatnya melambung. Orang Indonesia kadung suka lagaknya.
Sualudin meski tak mendunia, namun kocaknya bikin lagu Udin Sedunia jadi ramai dinyanyikan. Lirik sederhana itu, gampang diingat dan terasa dekat. Ia menyadarkan kita, Udin ternyata nama yang sering disematkan, selain Budi.
Keong Racun, semula dianggap kampungan. Lagu itu terdengar marak di kuping penyuka dangdut jauh-jauh hari. Tak berhenti disitu, Duo dari Bandung, Sinta dan Jojo lenggak lenggok di You Tube, Keong Racun seolah melintas batas musik. Musik dan Jogged itu menghipnotis masyarakat kita.